PERWUJUDAN KASIH

Rabu 06 Jan 2016

Hari biasa sesudah Penampakan Tuhan

Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia (1 Yoh 4:16b)

1 Yoh 4:11-18; Mzm 72:1-2.10-13; Mrk 6:45-52
---o---

Ketika Beata Teresa dari Kalkuta memulai karya cinta kasihnya kepada mereka yang termiskin di antara orang-orang miskin, beliau tidak selalu mendapat respon yang baik. Tindakan cinta kasihnya di-balas dengan penolakan: dibenci dan dicemooh. Namun, dengan kuasa kasih Kristus, karya cinta kasihnya terus bernyala dan menjangkau sudut-sudut dunia, bahkan bagian-bagian terpencil, hingga saat ini.

Kasih mengalahkan segala-galanya. Allah, yang ada-lah kasih, mewujudkan kasih-Nya dengan menyerahkan Putera Tunggal-Nya sendiri sebagai tebusan bagi umat manusia. Yesus wafat di salib untuk menunjukkan kasih setia-Nya kepada kita. Dengan demikian, sesungguhnya perjalanan hidup manusia merupakan sebuah per-jalanan kasih. Kasih adalah kebajikan yang tertinggi.

Pada zaman ini banyak orang mengalami kelaparan dan kehausan, bukan hanya secara fisik, melainkan juga haus dan lapar akan kasih: mereka yang ditolak, dising-kirkan, dikucilkan atau diabaikan. Saat kita melihat sesa-ma kita yang haus dan lapar akan kasih, sudah menjadi tugas kitalah untuk menjadi saluran kasih Allah, mene-rima mereka dengan rendah hati, ketulusan dan keter-bukaan, serta membawa mereka kepada Sang Sumber Kasih.

(Sr. Jeanne, P.Karm)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---