MENJADI SAKSI KEBENARAN
Sabtu 09 Jan 2016Hari biasa sesudah Penampakan Tuhan
Pesta S. Andreas Korsini, Uskup (O.Carm) Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya (Yoh 3:28) 1 Yoh 5:14-21; Mzm 149:1-6.9; Yoh 3:22-30
(O.Carm) Mal 2:5-7 atau Yak 2:1-9.14-24; Mzm 88(89):2-5.21-22.25.27; Mat 28:16-20 atau Mat 23:8-12 ---o---
Ada suatu kasus di mana mereka yang mengaku pembela keadilan malah bertindak secara tidak adil sehingga orang yang tidak bersalah pun ikut menjadi korban. Mereka memutarbalikkan fakta dengan mendatangkan saksi-saksi palsu supaya keputusan me-reka dibenarkan.
Saat kita mengetahui kebenaran dan selama nurani kita tetap bersih, hati kecil kita akan mendesak kita un-tuk mewartakan kebenaran. Kita tidak bisa membohongi batin kita sendiri. Hati kita tidak akan tenang karena ke-rinduan untuk mewartakan kebenaran meluap tanpa dapat ditahan. Hal ini terjadi hanya karena desakan ka-sih Allah yang muncul dalam hati kita.
Oleh karena pengalaman kasih Allah, seseorang akan bersukacita dan terdorong untuk membagikan kasih yang dirasakannya kepada sesama. Dengan berbagi kasih, maka sukacita yang dirasakannya pun akan men-jadi semakin penuh (bdk. Yoh 3:29)
Mari kita beranikan diri untuk mewartakan perjum-paan kita dengan Yesus kepada sesama, mulai dari per-kara-perkara kecil kepada sesama di sekitar kita. (Sr. M. Brigitta, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.