INDAHNYA KEHENINGAN
Rabu 13 Jan 2016Pfak S. Hilarius, Uskup dan Pujangga Gereja ... Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana (Mrk 1:35b) 1 Sam 3:1-10.19-20; Mzm 40:2.5.7-10; Mrk 1:29-39 ---o---
Ayat ini menyentuh saya karena menyuarakan kerinduan saya untuk berdoa di tempat yang sunyi dan senantiasa memandang Tuhan. Tuhan berdiam dalam keheningan dan kesunyian. Di dalam ke-heningan dan kesunyian yang tersembunyi itulah saya ditarik lebih dalam kepada pengenalan akan Allah, akan Dia yang menjadi tempat saya menggantungkan seluruh kehidupan dan harapan saya. Justru di tempat yang ter-sembunyi ini pula, tak ada lagi rahasia di hadapan-Nya, tidak ada yang terselubung bagi-Nya. Saat saya berani untuk berdiam dalam keheningan dan kesunyian ber-sama Tuhan dan menjalin relasi dengan Dia yang men-cintai saya, Tuhan mengubah kehidupan saya. Dalam kebersamaan dengan Dia, hanya ada satu kerinduan: bersatu dengan-Nya. Betapa indahnya bila kita dipersa-tukan dengan Dia yang mencintai kita! Biarkan Dia yang berkuasa atas seluruh kehidupan kita, menggerakkan seluruh keberadaan kita. Biarkan Dia menjadi semakin besar dan kita semakin kecil (bdk. Yoh 3:30).
Hanya dalam keheningan dan kesunyian, saya mera-sakan kedalaman cinta Tuhan, saya merasakan kehadir-an-Nya yang menyentuh lubuk jiwa saya.
"Dengarlah! Kekasihku! Lihatlah, ia datang, melom-pat-lompat di atas gunung-gunung, meloncat-loncat di atas bukit-bukit" (Kid 2:8). (Maria Qian Qian) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.