KORBAN YANG BERKENAN
Senin 18 Jan 2016Pembukaan Pekan Doa Sedunia untuk Persatuan Umat Kristiani Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak? (Mrk 2:18) 1 Sam 15:16-23; Mzm 50:8-9.16-17.21.23; Mrk 2:18-22 ---o---
Berpuasa adalah salah satu dari banyak tindakan nyata yang merupakan perwujudan ibadah kita kepada Allah. Menjawab pertanyaan orang ba-nyak dalam Injil hari ini seakan Yesus tidak berkenan terhadap pertanyaan mereka. Apakah mereka sungguh berpuasa dengan ketulusan hati? Seandainya demikian, mungkin jawaban Yesus akan berbeda.
Kata-kata Samuel hendaknya menjadi bahan refleksi kita: "Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban ba-karan dan korban sembelihan sama seperti kepada men-dengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan" (1Sam 15:22).
Ibadah lahiriah yang tidak dilandasi dengan iman dan hati yang terarah kepada Allah tidaklah berkenan bagi-Nya. "Sebab Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan; sekiranya kupersembahkan korban bakar-an, Engkau tidak menyukainya. Korban sembelihan ke-pada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah," demiki-anlah kata pemazmur (Mzm 51:18-19). Allah meman-dang hati yang remuk redam, Allah menjawab seruan jiwa yang hancur. (Sr. M. Marina, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.