MENUMBUHKAN BENIH IMAN
Rabu 27 Jan 2016Pfak S. Angela Merici, Perawan ... yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah ... (Mrk 4:20a) 2 Sam 7:4-17; Mzm 89:4-5.27-30; Mrk 4:1-20 ---o---
Bagi seorang petani, hal yang sangat penting yang harus diperhatikan saat menaburkan benih ialah mencari dan memersiapkan tanah yang baik. Bi-la proses mengolah dan memupuk tanah dilakukan de-ngan baik dan teliti, maka benih tersebut akan tumbuh dengan baik, kuat, dan menghasilkan buah yang melim-pah dan bagus.
Demikian pula dengan hidup rohani kita. Allah telah menaburkan benih iman dalam hati kita masing-masing sesuai dengan kehendak-Nya dan sesuai dengan kemam-puan dari setiap orang. Pertanyaanya, bagaimanakah ki-ta menanggapinya? Apakah hati kita selalu terbuka dan siap menerimanya? Bagaimana posisi batin kita? Seperti tanah yang berbatu-batu, semak duri, atau tanah yang baik?
Dalam pertumbuhan benih iman kita, Allah selalu menyertai kita, seperti Ia selalu menyertai Daud, hamba-Nya yang dikasihi-Nya (bdk. 2Sam 7:9). Demikian pula Allah tetap setia akan janji penyertaan-Nya, terlebih me-lalui kehadiran Yesus yang nyata dalam Sakramen Ekaristi, dan firman-Nya dalam Kitab Suci. Marilah kita datang kepada-Nya dan memohon rahmat iman se-hingga semakin hari semakin berakar pada-Nya, bertum-buh, dan menghasilkan buah bagi kemuliaan-Nya. (Sr. M. Hanna, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.