SERBA BIASA
Minggu 31 Jan 2016Hari Minggu Biasa IV Dan kata-Nya lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya"( Luk 4:24) Yer 1:4-5.17-19; Mzm 71:1-6.15.17; 1 Kor 12:31-13:13 (1Kor 13:4-13); Luk 4:21-30 ---o---
Mengapa Yesus mengatakan bahwa tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya? Dalam perikop Injil hari ini kita bisa menemukan salah satu penyebabnya. Ayat 22 menyebutkan perta-nyaan yang timbul di antara orang banyak, "Bukankah Ia ini anak Yusuf?" Mereka mengenal asal-usul atau leluhur Yesus yang adalah "orang biasa," bukan "orang luar biasa." Yah, mungkin itulah sebabnya mengapa seorang nabi tidak dihargai di tempat asalnya sendiri. Mereka mengetahui "ke-serba-biasa-an" nabi tersebut: leluhur yang serba biasa, hidup dan aktivitas sehari-hari yang serba biasa, penampilan lahiriah yang juga serba biasa.
Kita cenderung mengharapkan sesuatu yang "wah," spektakuler, serba luar biasa, tetapi seringkali Tuhan justru memilih mereka-mereka yang "serba biasa," bahkan seringkali kecil, sederhana, tak terpandang di mata dunia, untuk menyampaikan pesan-Nya. Walaupun "semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya" (Luk 4:22), namun mereka tidak bisa menerima Yesus karena "ke-serba-biasa-an" Yesus. Mungkin kita perlu belajar untuk menghargai seseorang tidak berdasarkan hal-hal lahiriahnya ataupun leluhurnya, namun berdasarkan nilai-nilai luhur dan kebenaran yang disampaikannya. (Sr. M. Andrea, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.