DAMAI
Kamis 09 Jun 2016Pfak. S. Efrem, Diakon dan Pujangga Gereja "Segeralah berdamai dengan lawanmu..." (Mat 5:25a) 1 Raj 18:41-46; Mzm 65:10-13;
Mat 5:20-26 ---o---
Berdamai. Sebuah kata yang menyejukkan hati. Siapa diantara kita yang tidak menginginkan per-damaian? Saya rasa tidak ada. Saya yakin semua orang mendambakan yang namanya "DAMAI" baik seca-ra lahir maupun batin. Untuk mencapai sesuatu yang ba-ik dan luhur, tentu dibutuhkan perjuangan. Semakin be-sar kerinduan kita untuk berdamai dengan sesama mau-pun diri kita, semakin banyak kita harus berjuang untuk menanggalkan keegoisan, merasa diri paling benar, serta meninggalkan pikiran-pikiran negatif tentang sesama yang ada di dalam diri kita.
Ketika kita menciptakan kedamaian dengan sesama, dengan sendirinya kedamaian batin akan menyelimuti hati kita. Walaupun tidak semua orang menerima ke-inginan kita untuk berdamai karena perbedaan cara pandang dan cara berpikir tentang berdamai, yang pen-ting adalah niat kita untuk terus membawa damai bagi sesama. Dengan demikian kedamaian tidak akan pergi dari hati kita. Akan tetapi jika sudah mulai ada niat jahat dalam hati, percayalah bahwa damai akan undur dari hati kita.
Siapkah kita untuk menjadi pembawa dan pemberi damai? Beranikah kita terus berjuang melawan keegois-an dan kelemahan yang ada dalam diri kita demi me-naburkan benih damai bagi sesama? (Sr. M. Flavia, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.