KASIH YANG MEMERDEKAKAN
Minggu 26 Jun 2016Hari Minggu Biasa XIII Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih (Gal 5:13) 1 Raj 19:16.19-21; Mzm 16:1-2.5.7-11;
Gal 5:1.13-18; Luk 9:51-62 ---o---
St. Agustinus, seorang pujangga gereja, mengatakan, "Kasihilah, dan berbuatlah sesuka hatimu." Per-tama-tama kita harus mengasihi, karena bila kita sungguh-sungguh mengasihi, segala sesuatu yang kita perbuat dilandasi oleh kasih dan mencerminkan kasih yang kita miliki. Tentunya yang dimaksud bukanlah ka-sih yang egois dan mementingkan diri sendiri, melain-kan kasih yang berasal dari Allah. Kasih yang tulus dan murni, kasih yang membebaskan dan memerdekakan, serta membawa orang lain kepada Allah.
Dalam suratnya kepada jemaat di Galatia, St. Paulus sekali lagi menegaskan bahwa isi seluruh hukum Taurat tercakup dalam hukum cintakasih (bdk. Gal 5:14). Apa-bila seluruh pikiran, perkataan dan perbuatan kita dida-sari oleh kasih kepada Tuhan dan sesama, maka kita yang telah dimerdekakan oleh Kristus karena wafat dan kebangkitan-Nya, sungguh-sungguh menggunakan ke-merdekaan kita untuk saling melayani dalam kasih (bdk. Gal 5:1.13). Kita tidak mengenakan kuk perhambaan se-orang atas yang lain.
"Kasihilah, dan berbuatlah sesuka hatimu." (Sr. M. Amadea, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.