BERANI MENGHADAPI PERTENTANGAN

Senin 11 Jul 2016

Pw S. Benediktus, Abas

Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang (Mat 10:34)

Yes 1:11-17; Mzm 50:8-9.16-17.21.23
Mat 10:34-11:1
---o---

Wah! Yesus, Sang Raja Damai, bersabda bahwa Ia datang bukan untuk membawa damai, me-lainkan pedang! Sang Raja Damai membawa perpisahan dan permusuhan?
Dalam mengikuti Yesus dan melaksanakan kehendak-Nya tidak selalu kita didukung orang lain. Sering terjadi, orang-orang terdekat kitalah yang menentang. Misalnya: suami melarang istri ikut kegiatan gereja, orangtua me-larang anak masuk biara, teman memusuhi siswa yang tidak mencontek, dan sebagainya.

Mereka tidak sadar bahwa dengan bersikap begitu, mereka menyuruh kita untuk lebih melakukan kehendak mereka daripada kehendak Tuhan, untuk lebih men-cintai mereka daripada Tuhan! Oleh karena itu, Yesus mengatakan, "Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barang-siapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku" (Mat 10:37).

Janganlah bermimpi menjadi seorang Kristiani tanpa menghadapi tantangan karena seorang Kristiani sering-kali justru harus "melawan arus". Yang penting adalah mencari kehendak Allah dan tahu bahwa apa yang kita lakukan sungguh merupakan kehendak-Nya. Jika itu ke-hendak Allah: terjanglah, seluruh isi surga mendukung kita dan damai-Nya bersemayam dalam lubuk hati kita!

(Sr. M. Andrea, P.Karm)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---