TANAH YANG BAIK
Rabu 20 Jul 2016Hari Raya S. Nabi Elia, Bapa dan Pemimpin Ordo Karmel (O.Carm)
Pfak S. Apolinaris, Uskup dan Martir Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah... (Mat 13:8) Yer 1:1.4-10; Mzm 71:1-6.15.17;
Mat 13:1-9
(O.Carm) 1Raj 19:1-9.11-14; Mzm 15(16):1-2.5-6.8-11;
1Kor 1:8-12; Luk 9:28-36 ---o---
Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus menyampaikan perumpamaan tentang penabur benih. Tumbuh tidaknya benih yang ditaburkan tergantung pa-da tanah tempat benih itu jatuh. Ada empat jenis tanah yang diungkapkan oleh Yesus. Tiga jenis yang pertama, yakni di pinggir jalan, tanah yang berbatu-batu, dan semak duri, yang tidak bisa menjadi lahan optimal untuk pertumbuhan karena berbagai tantangan yaitu burung, sinar matahari terik, dan semak duri. Jenis terakhir adalah tanah yang baik.
Benih dalam perumpamaan ini ialah sabda Tuhan. Akan tetapi sabda itu tidak berakar dan bertumbuh dengan baik dalam hati kita karena hati kita diliputi ke-khawatiran, kesenangan duniawi dan kedagingan kita.
Hari ini Gereja mengajak kita meneladan dua tokoh yang menjadi contoh "tanah" yang baik. Nabi Yeremia yang tidak berpengalaman dan tidak pandai berbicara menghasilkan buah berlimpah karena ia selalu mengandalkan Tuhan. Demikian pula dengan Nabi Elia yang hari ini dirayakan secara khusus oleh keluarga Karmel, yang menghantar umat Israel berbalik kepada Tuhan.
Seperti apakah hati kita? Apakah kita telah menjadi tanah yang baik? (Rm. Alvares, CSE) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.