MENABUR BENIH KEBAIKAN
Sabtu 23 Jul 2016Pfak S. Birgitta, Biarawati "Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu" (Mat 13:26) Yer 7:1-11; Mzm 84:3-6.8.11;
Mat 13:24-30 ---o---
Bila musim hujan tiba, tukang kebun biasanya lebih sibuk dibandingkan dengan hari-hari biasanya. Di musim hujan, rumput cepat tumbuh walaupun sering dicabut dan disiangi. Seakan sang tukang kebun kalah cepat dibandingkan rumput tersebut. Hari ini dicabut, lusa sudah tumbuh lagi, demikian seterusnya.
Biarpun demikian, saat saya melihat tumbuhan yang seakan di himpit oleh rumput dan semak yang sama-sama bertumbuh dengannya, ada sesuatu yang membuat tanaman itu tidak pernah kehilangan keindahannya. Tanaman itu mengeluarkan bunganya, muncul di atas semak dan rumput yang menghimpitnya, seakan-akan mengalahkan semak yang mendesaknya dan mengatakan, "Lihat, ini aku. Aku ada!"
Perumpamaan yang Yesus berikan kepada kita hari ini mau mengatakan bahwa setipa tindakan kasih dan kebaikan yang kita lakukan, sekecil apapun, akan sangat berharga di hadapan Tuhan. Apalagi bila tindakan-tindakan kasih itu sering kita lakukan, berarti kita seperti penabur yang terus menaburkan benih kebaikan walaupun semak duri ikut bertumbuh juga di sekitarnya.
Marilah kita senantiasa menyebarkan benih kebaikan bagi sesama kita, jangan pernah bosan atau jenuh bila tidak kelihatan hasilnya, sebab tanpa kita lihat sesungguhnya upahnya besar di surga. (Sr. M. Brigitta, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.