MENYUARAKAN KEBENARAN

Sabtu 30 Jul 2016

Pfak S. Petrus Krisologus, Uskup dan Pujangga Gereja

[...] Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggunya dan memenjarakannya ... (Mat 14:3)

Yer 26:11-16.24; Mzm 69:15-16.30-31.33-34;
Mat 14:1-12
---o---

Yohanes Pembaptis dipenjara dan akhirnya dibu-nuh karena ia memperingatkan Herodes bahwa perbuatannya yang mengambil Herodias, istri Filipus saudaranya, tidaklah benar. Demi menyuarakan kebenaran maka ia dibunuh.

Seringkali kita mencoba untuk mengingatkan sesa-ma kita mengenai sebuah kebiasaan yang kurang baik yang dapat merugikan dirinya sendiri atau orang lain, bahkan menjerumuskannya ke dalam dosa. Akan tetapi kerap kali nasehat kita bukannya didengarkan, melain-kan dibalas dengan kemarahan, ketidakpedulian, bahkan kebiasaan tersebut menjadi semakin parah.

Meneladani St. Yohanes Pembaptis, hendaknya kita tidak putus asa atau menyesal menghadapi hal-hal demi-kian, namun tetap berpegang teguh pada kebenaran, serta mengandalkan kuasa Roh Kudus, Roh Cintakasih, dalam menyuarakan kebenaran, selama kita tahu betul bahwa apa yang kita suarakan adalah kebenaran dari Allah — sesuai dengan kitab suci, tradisi dan hukum-hukum Gereja, serta ajaran para bapa Gereja.

Apa yang baik dan berkenan di hadapan Tuhan akan selalu hidup. Semoga teladan Yohanes Pembaptis selalu membimbing dan menguatkan perjuangan dan pelayanan kita kepada sesama demi kemuliaan Tuhan.

(Veronica I. Partowidjojo)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---