JALAN MENUJU KEMULIAAN SEJATI
Rabu 10 Agust 2016Pesta S. Laurensius, Diakon dan Martir Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah (Yoh 12:24) 2Kor 9:6-10 Mzm 112:1-2.5-9 Yoh 12:24-26 ---o---
Sengsara, salib dan kematian merupakan jalan menuju pada kemuliaan sejati, seperti mana yang telah diteladankan oleh Yesus Kristus. Menjadi pengikut Yesus berarti mengambil bagian dalam seng-sara, salib dan kematian-Nya sendiri. Dengan demikian, kita memerlukan sikap seperti seorang pejuang untuk menanggung segala macam penderitaan dan cobaan yang kita hadapi, yang sekaligus akan semakin memurni-kan cinta dan pengabdian kita kepada Tuhan.
Selain menerima dan menghadapi salib dengan rela dan syukur, kematian juga berarti "Saya" yang adalah keegoisan dan kesombongan kita harus mati, sehingga pada akhirnya kita dapat berseru seperti St. Paulus: "bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku "(bdk. Gal 2:20).
Dalam kehidupan sehari-hari, ketika sakit hati, direndahkan dan merasa terancam, kita cenderung me-lawan, memberontak dan mencari perlindungan. Sa-darkah bahwa tindakan itu menunjukan bahwa kita ma-sih hidup dalam keegoisan dan kesombongan kita? Mari-lah bersama dengan St. Laurensius yang telah mati demi Kristus, dalam semangat pejuang kita melangkah me-menangkan Kristus dalam seluruh diri kita, maka ke-hadiran kita pun menjadi berkat bagi sesama. (Sr. M. Anastasia, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.