SEKSUALITAS : PANGGILAN UNTUK MENCINTAI
Jumat 12 Agust 2016Pfak B. Isodorus Bakanja, Awam dan Martir (O.Carm) Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging (Mat 19:4-5) Yeh 16:1-15.60.63 atau Yeh 16:59-63;
MT Yes 12:2-6; Mat 19:3-12 ---o---
Ketika Tuhan menciptakan manusia, Tuhan juga menciptakan seksualitas. Tuhan sudah tanamkan sejak semula ketertarikan antara pria dan wanita itu dalam diri manusia, termasuk dalam tubuhnya. Karena ketertarikan ini, seorang pria "keluar dari dirinya sendiri" untuk masuk dalam persatuan cintakasih dengan istrinya, begitu sebaliknya. Seksualitas adalah seluruh keberadaan manusia sebagai pria dan wanita serta merupakan kekuatan untuk mencintai. Hukum utama yakni cintakasih telah ditanamkan Tuhan sejak semula dalam diri manusia.
Dalam "Theology of the Body" atau "Teologi Tubuh" St. Yohanes Paulus II mengatakan, "Hidup itu untuk mencinta! Demikian juga fungsi tubuh: menjadi tanda dan sarana untuk mencintai: Allah, sesama, diri sendiri". Seksualitas merupakan suatu undangan dan panggilan untuk masuk dalam persatuan dengan cara saling memberikan diri pada pasangan. Persatuan suami-istri seharusnya kokoh, murni dan tidak boleh diceraikan manusia. Akan tetapi, akibat dosa asal, seksualitas menjadi nafsu untuk mencintai diri dan memanfaatkan pasangan. (Sr. M. Andrea, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.