MEMBUAI DENGAN PUJIAN

Rabu 17 Agust 2016

Hari Raya Kemerdekaan Republik Indonesia

Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka itu lalu berkata: Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik? (Mat 22:18)

Sir 10:1-8; Mzm 101:1-3.6-7;
1Ptr 2:13-17; Mat 22:15-21
---o---

Murid-murid orang Farisi dan orang-orang Herodian berusaha menjebak Yesus dengan pertanyaan, "Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?" Mereka berharap Yesus mengatakan "tidak boleh", sehingga mereka mempunyai alasan menangkap Yesus. Untuk itu, mereka berusaha "membuai" Yesus dengan pujian-pujian (bdk. Mat 22:16). Mereka berharap Yesus menjadi lengah oleh pujian itu, sehingga tidak waspada terhadap "jebakan" yang mereka pasang.

Membuai dengan pujian, membuat lengah dan tidak waspada, juga merupakan salah satu taktik setan untuk menjebak kita ke dalam dosa. Mungkin, setan membuai kita dengan "rasa diri kuat, tidak mungkin jatuh" sehingga kita mendatangi tempat-tempat dan situasi-situasi yang "penuh cobaan", lalu kita pun jatuh dalam dosa. Mungkin, setan membuai kita dengan "rasa puas diri, sudah berbuat banyak" sehingga kita tidak lagi mengusahakan yang lebih baik untuk Tuhan dan sesama, lalu kita jatuh dalam kemalasan.

Tuhan, anugerahilah kami, seluruh bangsa kami, juga para pemimpin kami perisai kerendahan hati sehingga tidak jatuh dalam buaian dan jebakan setan.

(Sr. M. Andrea, P.Karm)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---