MENJADI SEORANG NABI
Senin 29 Agust 2016Pw Wafatnya S. Yohanes Pembaptis, Martir Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara (Mrk 6:27) Yer 1:17-19 Mzm 71:1-6.15.17 Mrk 6:17-29 ---o---
Nasib para Nabi ialah: demi panggilan dan ke-setiaan akan Tuhan, mereka mengalami banyak perlawanan, bahkan aniaya dan sengsara dari pihak para pemimpin politik dan militer, para pemimpin agama (Imam) dan rakyat (bdk. Yer 1:17-19). Demikian pula yang dialami Yohanes Pembaptis sebagai seorang nabi besar. Ia dengan taat dan penuh kepercayaan serta keberanian mewartakan kebenaran sampai dibunuh se-cara tidak adil (bdk. Mrk 6:27-29).
Di dalam kehidupan ini, seringkali kita mengeluh bahkan marah ketika kita mengalami ketidakadilan, penghinaan, dan perlawanan. Kita lupa bahwa kita pun menerima tugas kenabian dari Tuhan. Sebagai nabi-nabi kecil, kita juga dipanggil untuk meneladani Sang Nabi yang telah mengalami begitu banyak ketidakadilan dan penghinaan, ia bersengsara untuk kita sampai disalibkan di atas kayu salib.
Mungkin kita tidak akan dibunuh seperti Yohanes Pembaptis atau disalibkan di atas kayu salib secara la-hiriah, namun ketika kita mengalami ketidakadilan, penghinaan dan perlawanan, janganlah cepat mengeluh atau marah, melainkan cobalah dengan rendah hati dan tenang, mempersembahkan semuanya itu demi cinta pada Tuhan, karena sesungguhnya, Sang Nabi yakni Ye-sus sendiri hadir di situ dan akan membayar upahnya kepada kita di surga. (Sr. Maria dari Hati Yesus, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.