BUAH DARI KASIH

Rabu 21 Sep 2016

Pesta S. Matius, Rasul dan Pengarang Injil

Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa? (Mat 9:11)

Ef 4: 1-7.11-13; Mzm 19:2-5
Mat 9:9-13
---o---

Bagaimana perasaan Anda apabila mendengar per-kataan orang Farisi ini? Jangan kita merasa ke-cewa, sedih dan marah. Biasanya orang-orang yang selalu melukai hati orang lain dengan sikap dan perkataannya itu hatinya pun diliputi dengan kepahitan. Mereka tidak menyadari apa yang mereka perbuat.

Mengapa mereka bersikap demikian? Karena mere-ka tidak mengalami kasih Allah secara mendalam, atau bahkan tidak mengenal Allah sama sekali. Mereka bu-kanlah orang yang bahagia! Oleh karena itu, seharusnya kita menaruh belaskasihan terhadap orang-orang yang melukai kita. Orang yang hatinya dipenuhi dengan kasih Allah tidak akan menyakiti dan melukai sesamanya, se-baliknya mereka justru menghadirkan Allah di sekitar-nya, tanda kehadiran Allah Yang Maharahim dan Menga-sihi, contohnya Ibu Teresa dari Kalkuta yang bersedia mengulurkan tangan untuk melayani dan memberikan hati untuk mencintai.

Di sekitar kita banyak orang yang mendambakan kasih. Apakah yang dapat kita lakukan? St. Theresia dari Lisieux mengajarkan kita untuk melakukan segala tinda-kan, termasuk tindakan sekecil apa pun, dengan penuh cinta. Kepada merekalah kita diundang untuk melayani dan memberikan hati yang penuh kasih. Kasih yang me-mancar, bagaikan terang menyinari dunia.

(Sr. M. Sesilia L., P.Karm)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---