CINTA KEPADA SANG GURU
Rabu 28 Sep 2016Pfak S. Wenseslaus, Martir
Pfak S. Laurensius Ruiz dkk, Martir Aku akan mengikuti Engkau, ke mana saja Engkau pergi (Luk 9:57) Ayb 9:1-12.14-16; Mzm 88:10-15; Luk 9:57-62 ---o---
Pemuda pertama dalam Injil hari ini dengan antu-siasme tinggi menyatakan ia mau mengikuti Yesus. Yesus memberikan jawaban sekaligus tantangan tanpa basa-basi: 'Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempu-nyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya' (Luk 9:58).
Saat mengatakan kita mau mengikuti Yesus, harus-lah kita sadari bahwa kemapanan dan kenyamanan kita hanyalah di surga, di kehidupan kekal, saat kita bertemu muka dengan muka dengan-Nya. Kita memang hidup di dunia, tetapi kita tidak diciptakan untuk dunia (bdk. Yoh 15:19). Selama masih berada di dunia, jiwa kita akan terus merindukan Dia, satu-satunya yang mampu me-muaskan jiwa kita.
Jalan menuju persatuan ini ditunjukkan oleh Yesus melalui jawaban-Nya kepada orang kedua yang mau menguburkan ayahnya, dan orang ketiga yang ingin berpamitan dengan keluarganya. Menjadi murid Yesus berarti memusatkan seluruh perhatiannya kepada Yesus dan berani melepaskan ikatan-ikatan yang tidak teratur bahkan dengan orang-orang yang dicintai. Saat kita berani melepaskan ikatan-ikatan tersebut, justru Yesus sendirilah yang akan memurnikan ikatan kasih itu di dalam kasih-Nya yang sempurna. Semuanya demi cinta kepada Sang Guru yang memanggil kita. (Rm. Innocentius Maria, CSE) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.