IMAN: SEBUAH HUBUNGAN PRIBADI
Jumat 07 Okt 2016Pw SP Maria, Ratu Rosario Orang yang benar akan hidup oleh iman (Gal 3:11) Gal 3:7-14; Mzm 111:1-6; Luk 11:15-26 ---o---
Banyak orang yang mengaku sebagai pengikut Kristus tetapi tidak tahu apa sebenarnya arti dari beriman. Bisa jadi mereka mengerti isi kitab suci, paham tentang dogma dan hukum-hukum Gereja, tetapi mereka tidak memiliki relasi pribadi dengan Kristus yang mereka percayai. Pengetahuan tentang kitab suci dan hukum Gereja tidaklah menyelamatkan dan mem-benarkan seseorang di hadapan Tuhan. Apalah bedanya mereka dengan orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat?
Paus Paulus VI pernah mengatakan bahwa banyak orang Kristen yang disakramentalisir, tetapi belum diin-jili. Dengan kata lain, mereka tidak memiliki iman pri-badi terhadap Yesus. Banyak orang Kristen tidak pernah menjadi orang Kristen sejati karena tidak lahir baru, yaitu menerima Yesus sebagai penyelamat pribadinya. Dengan mengatakan, 'Yesus mencintai aku, Ia menye-rahkan diri-Nya bagiku, dan Yesus melakukan segalanya untuk aku,' seolah tidak ada orang lain di dunia ini un-tuk siapa Yesus telah wafat dan bangkit. Pengalaman iman yang pribadi inilah yang menjadi permulaan kese-lamatan.
Sebenarnya iman adalah sebuah relasi; percaya ke-pada seseorang dalam konteks hubungan pribadi. Yang menyucikan seseorang bukanlah pengetahuan tentang Yeus, tetapi mengenal Yesus, memiliki hubungan pribadi dengan-Nya, mengalami kehadiran dan kemesraan-Nya yang datang dari iman dan diperkembangkan dalam iman. (Sr. M. Amadea, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.