BERBUAH BAGI ALLAH

Sabtu 22 Okt 2016

Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma! (Luk 13:7)

Ef 4:7-16; Mzm 122:1-5; Luk 13:1-9
---o---

Setiap makhluk hidup—baik tumbuhan, hewan, maupun manusia—mempunyai fase kehidupan-nya masing-masing di mana puncaknya adalah sa-at ia berbuah. Perkembangan yang tidak menghasilkan buah harus diberi perhatian khusus, misalnya perawatan intensif, komposisi pupuk, atau mengolah tanah di seki-tarnya. Itulah perumpamaan yang diberikan kepada kita hari ini.

Betapa Allah menunjukkan kasih dan kesabaran-Nya kepada semua manusia, ciptaan-Nya. Dia sabar menung-gu kita semua bertumbuh di dalam kasih yang sempurna selama kita hidup di dunia ini. Allah menghendaki agar apa yang sudah Dia tanam tumbuh dan berkembang ser-ta menghasilkan buah pada waktunya. Setiap pribadi manusia telah diberi-Nya daya untuk hidup dan berkem-bang, serta untuk mencari dan merindukan Dia.

Janganlah kita menyia-nyiakan waktu yang sudah disediakan bagi kita, sebab dalam dunia ini semua ada batas waktunya. Jangan sampai bila batas waktu itu tiba, kita didapati belum juga berbuah. Itulah yang harus kita pertanggungjawabkan nanti. St. Paulus menunjukkan ja-lan kepada kita supaya kita bisa berbuah pada waktunya yaitu apabila kita 'mencapai kesatuan iman dan penge-tahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan pe-nuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepe-nuhan Kristus' (Ef 4:13).

Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini!

(Sr. M. Brigitta, P.Karm)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---