MATI TERHADAP DIRI SENDIRI

Selasa 25 Okt 2016

Seumpama apakah hal Kerajaan Allah [...] ? Ia seumpama biji sesawi ... (Luk 13:18-19)

Ef 5:21-33; Mzm 128:1-5
Luk 13:18-21
---o---

Kerajaan Allah adalah keadaan di mana Allah meraja. Kita semua sebagai warga Kerjaan Allah diumpamakan oleh Yesus sebagai biji sesawi. Ketika merenungkan hal ini, yang pertama timbul dalam pikiran saya adalah kerendahan hati yang sejati.

Mari kita melihatnya dengan mata iman. Biji sesawi itu sangat kecil, yang bisa diartikan dengan kepapaan. Biji itu diambil dan ditaburkan di tanah. Di bawah tanah itulah ia harus mengalami suatu proses kematian yang dahsyat: tersembunyi, dilupakan, diinjak-injak dan mati—mati terhadap dirinya sendiri. Jika ia melewati proses itu, ia akan bertumbuh menjadi pohon besar, po-hon yang penuh harapan dan kehidupan.

Sesungguhnya Tuhan Yesus sendiri telah mengalami semua proses tersebut, bahkan jauh lebih dahsyat lagi. Raja manakah di dunia ini yang berani merendahkan diri sampai sedemikian rupa? Lihatlah, sekarang Ia telah hidup dalam kemuliaan-Nya yang kekal abadi di surga.

Sebagai warga Kerajaan Allah sudah selayaknya kita mengikuti jejak Raja kita, Tuhan Yesus, yang telah menunjukkan jalan menuju keselamatan dan kemuliaan melalui sengsara dan salib-Nya.

Mari, dengan iman dan harapan yang besar kita mengikuti Dia. Di dalam iman menundukkan diri dan mati terhadap diri sendiri untuk mencapai kerendahan hati, yang adalah kebenaran yang menuntun pada kese-lamatan.

(Sr. M. Marina, P.Karm)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---