PEJUANG ROHANI
Sabtu 12 Nop 2016Pw S. Yosafat, Uskup dan Martir ...mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu (Luk 18:1b) 3Yoh 5-8. Mzm 112:1-6
Luk 18:1-8 ---o---
Dalam diri seorang pejuang ada suatu semangat yang terus bergelora untuk selalu berjuang sampai di titik keberhasilan, yaitu kemer- dekaan. Itulah yang disebut kegigihan. Hal ini sama dengan berdoa. Diperlukan suatu kegigihan untuk bisa menghantarkan permohonannya sampai kepada Tuhan. Artinya, kita dituntut untuk menjadi seorang pejuang di dalam kehidupan doa kita, karena ketika berdoa kita perlu mengorbankan waktu dan segalanya. Bila kita su- dah mulai tekun dalam berdoa, maka akan tumbuh ke- rinduan yang sejati akan doa itu sendiri. Dan itulah ke- kuatan yang muncul dalam diri seorang pendoa yang pada akhirnya sampai taraf mencintai doa.
Ketika si pendoa sudah dapat mencintai doa, isi do- anya pun sudah semakin murni sebab yang diungkapkan dalam doanya adalah ungkapan-ungkapan cinta yang ingin menyenangkan hati Allah saja. Si pendoa pun ingin selalu bertemu dengan Allah dalam jam-jam doanya (bdk. Luk 18:3). Jika sudah demikian adakah Allah akan mengulur-ulur waktunya dan tidak mendengar seruan doa kita? Jadi, perlu sekali berjuang untuk memulai hidup doa kita. Janganlah menunda-nunda untuk berdoa. Mulailah sekarang ini juga! Berserulah kepada Tuhan dalam doa kita!
Tuhan, tariklah aku untuk semakin mendekat pada-Mu... (Sr. M. Brigitta, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.