JIWA MISKIN

Senin 14 Nop 2016

Pesta Semua Orang Kudus Karmel (O.Carm)

Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga (Mat 5:3)

Why 1:1-4; 2:1-5; Mzm 1:1-4.6
Luk 18:35-43 (O.Carm)
Rm 8:28-39; Mzm 24:3-6
Mat 5:1-12
---o---

with money everything is running well, artinya dengan uang segala-galanya beres. Jadi kalau orang itu punya banyak uang, dia dapat memperoleh apa saja yang dia inginkan. 'Kini, apa sih yang tidak dapat dibeli? Uang dilihat sebagai jalan kese- lamatan. Padahal orang yang meninggikan uang, dia merendahkan Allah.

Malas pergi Misa, 'Maaf ya Tuhan, hari ini aku tidak pergi Misa. Bukankah aku telah banyak memberikan sumbangan untuk Gereja dan sesama?' Mungkinkah ke- bahagiaan dicapai dengan uang?

Kebahagiaan tidak sama dengan kesenangan. Men- cari kesenangan berarti harus menuruti kehendakku. Sedangkan mencari kebahagiaan berarti aku berbuat baik bagi semua orang dan melakukan apa yang menjadi kehendak Allah. Kesenangan adalah kebahagiaan semu.

Dalam Injil, 'miskin' berarti bahagia. Marilah kita miliki 'jiwa miskin'. Orang berjiwa miskin: sederhana, tidak memiliki tuntutan, tidak mementingkan diri sendiri, bersedia untuk berbagi, mau mendengarkan orang lain, terbuka, melayani, menghargai, mencintai, bukan kikir dan pelit. Orang berjiwa miskin senantiasa bergantung dan mengandalkan Allah dalam seluruh hidupnya. Sadar bahwa Allah, Penyelenggara hidupnya.

(Sr. M. Sesilia L., P.Karm)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---