BERBAGI DALAM KEKURANGAN
Senin 21 Nop 2016Pw SP Maria Dipersembahkan kepada Allah Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpa- hannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya. (Luk 21:4) Why 14:1-5; Mzm 24:1-6
Luk 21:1-4 ---o---
Takut untuk hidup dalam kekurangan dan kesuli- tan seringkali bercokol di dalam diri kita. Hal ini menjadikan kita egois, mementingkan diri sendiri, dan sulit untuk berbagi dengan orang lain. Kita berpikir, 'Saya sudah susah hidupnya, mana bisa berbagi dengan orang lain?'
Ada seorang anak yang sangat miskin, yang tidak selalu dapat makan tiga kali dalam sehari, hanya menda- patkan sebungkus nasi beserta lauknya. Tetapi ia sangat senang karena ia sangat lapar. Dan ketika ia melihat te- mannya yang tidak memiliki nasi bungkus seperti yang dia miliki, ia langsung memberikan nasi bungkus itu kepada temannya dengan tulus. Ia berpikir, 'Kasihan, mungkin ia lebih lapar daripada saya.' Ia pun mengalami sukacita karena telah melakukan perbuatan cintakasih ini.
Apakah kita memperhitungkan untung ruginya ketika mau berbagi dengan orang lain? Yesus mengajar- kan kita untuk berbuat baik kepada orang yang tidak dapat membalas kebaikan kita (bdk. Luk 14:1,7-14). Paulus mengatakan, 'Selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang' (Gal 6:10). Semoga kita senantiasa berbagi dengan sesama, bahkan walaupun kita dalam keadaan berkekurangan. (Sr. M. Dominique Savio, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.