BERHARAP DALAM TUHAN
Senin 28 Nop 2016Hari Biasa Pekan I Adven [...] gunung tempat rumah Tuhan akan berdiri di hulu gunung- gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit (Yes 2;2) Yes 2:1-5 atau Yes 4:2-6
Mzm 122:1-9; Mat 8:5-11 ---o---
Mengapa Yesaya berharap bahwa pada hari-hari terakhir gunung Tuhan akan muncul di atas gunung-gunung yang lain? Karena ia yakin bahwa Tuhan adalah Allah keselamatan (Hak 6:24). Ia mempunyai rancangan damai sejahtera dan bukan kece- lakaan. Ia mau memberi hari depan yang penuh pengharapan (bdk. Yer 29:11). Sudahkah kita yakin bahwa Tuhan adalah pendamaian? Seringkali kita sulit untuk menaruh pengharapan seperti Nabi Yesaya ini. Mengapa kita begitu sulitnya menaruh pengharapan kita kepada Tuhan yang sepertinya selalu bersembunyi?
Hidup dalam pengharapan selalu tidak mudah. Sung- guh menggelisahkan apabila terpenuhinya pengharapan kita tertunda. Apalagi, kalau pengharapan itu sepertinya tidak ada. Orang yang berharap memiliki keyakinan bahwa perubahan yang diharapkan itu akan terjadi. Maka, ia akan berbuat sesuatu dan berdoa agar Tuhan, Sang Sumber Pengharapan, menyatakan diri-Nya, kuasa- Nya, dan karya-Nya. Sebagai murid-murid Kristus kita sudah ditempatkan di atas gunung itu. Oleh karena itu, kita harus menampakan cahaya Tuhan. Inilah panggilan kita menjadi pembawa cahaya Tuhan. Menjadi murid Yesus berarti mempunyai pengharapan. Tidak berputus asa lagi, melainkan berharap pada Tuhan dan me- nyerahkan segala-galanya kepada-Nya. (Fr. Chrispin Pio, CSE) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.