'YA' TERHADAP KEHENDAK TUHAN
Selasa 13 Des 2016Pw S. Lusia, Perawan dan Martir Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi. Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga. (Mat 21:29-30) Zef 3:1-2.9-13; Mzm 34:2-3.6-7.17-19.23
Mat 21:28-32 ---o---
Di dalam perumpamaan ini, sangat jelas Tuhan Yesus ingin supaya orang-orang Farisi sadar bahwa merekalah anak sulung yang mengata- kan 'ya' kepada perintah ayahnya tetapi kemudian mereka mengabaikannya. Mereka adalah golongan yang sangat mementingkan hal-hal yang tampak lahiriah dan menganggap diri lebih suci dari orang lain. Sikap angkuh dan pura-pura inilah yang membuat mereka tidak dapat menerima ajaran Tuhan Yesus maupun Yohanes Pem- baptis. Maka, mereka tidak dapat menemukan jalan ke- benaran yang diwartakan oleh Yohanes Pembaptis un- tuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan Yesus.
Anak yang kedua adalah golongan pemungut cukai dan pelacur. Pada awalnya mereka mengatakan 'Tidak' kepada perintah ayahnya tetapi kemudian menyesal dan mau melakukannya. Walaupun mereka telah banyak melanggar perintah Allah, tetapi mereka tetap membuka hati untuk menerima pengajaran yang diwartakan oleh Yohanes Pembaptis tentang jalan kebenaran. Mereka itu tidak jauh dari Kerajaan Allah.
Marilah kita terus berusaha untuk membuka hati kepada Sabda Tuhan yang akan memperbarui kita. (Sr. M. Jacinta, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.