HIDUP YANG BENAR
Senin 19 Des 2016Hari Biasa Khusus Adven Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat (Luk 1:6) Hak 13:2-7.24-25; Mzm 71:3-6.16-17
Luk 1:5-25 ---o---
Pada zaman ini tidak mudah menemukan orang benar dan jujur. Ada ketakutan atau enggan mengatakan sebuah kebenaran—'ya katakan ya', 'tidak katakan tidak'— untuk apa takut?
Ketakutan itu timbul karena ketika kita mengatakan sebuah kebenaran, berarti kita harus siap untuk menyakiti diri sendiri dan sesama. Tentunya sulit seorang suami atau isteri mengatakan kebenaran bahwa ia telah berselingkuh dan tidak setia pada janji perkawinannya. Tidak mudah seorang koruptor mengakui bahwa dia adalah koruptor.
Namun, tidak demikian dengan Zakharia dan Elisabeth. Mereka adalah orang benar di hadapan Allah. Mereka tidak pernah menghujat dan mempersalahkan Allah, sekalipun mereka tidak dikaruniai anak. Mereka tetap setia kepada Allah. Mereka bahagia karena hidup seturut kehendak Allah. 'Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti' (Yes 48:18).
Hidup yang benar adalah hidup menurut perintah dan ketetapan Allah. Kita pun akan tinggal dalam Dia dan memperoleh kebahagiaan-Nya (bdk. Yoh 15:10). (Sr. M. Sesilia L., P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.