KEMARTIRAN

Rabu 28 Des 2016

Pesta Kanak-kanak Suci, Martir
Hari Keempat dalam Oktaf Natal

Pertolongan kita adalah dalam nama TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi (Mzm 124:8)

1Yoh 1:5-2:2; Mzm 124:2-5.7-8
Mat 2:13-18
---o---

Penginjil Matius melihat bahwa tangis dan ratapan para ibu di Betlehem menggenapi firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia (Yer 31:15). Rahel, yang adalah salah satu isteri Yakub, simbol ibu bangsa Israel, menangisi anak-anaknya yang dibawa ke pengungsian Babilonia. Para ibu di Betlehem menangis dan meratap untuk anak-anak yang dibunuh atas perintah Herodes Agung. Anak-anak ini memberikan hidupnya bagi Yesus, seperti para martir. Kematian mereka disebabkan oleh kebencian orang yang tidak mau mengenal Juru Selamat karena mereka hanya mau mempertahankan kekuasaannya. Kita perlu sungguh-sungguh mengenal Dia. Jika kita sungguh mengenal Dia, kita juga mau mengikuti-Nya, mendengarkan Dia dan menjadi serupa dengan Dia.

Berbicara tentang kemartiran tidak perlu membuat kita takut, karena Yesus, raja para martir, telah lebih dahulu menjalani kemartiran didorong oleh cinta kasih- Nya kepada umat manusia. Para martir memberikan kesaksian keberanian, suatu tanda yang paling nyata dan mulia akan kesungguhan iman dalam Yesus. Ketika air mata dan kepedihan datang, kita percaya ada sinar harapan yang akan datang, keselamatan dan pembebasan di dalam kekuatan kasih Kristus.

(Sr. M. Eusebia, P.Karm)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---