CINTA YANG SEJATI
Jumat 20 Jan 2017Hari ketiga Pekan Doa Sedunia
Pfak S. Fabianus, Paus Martir; Pfak S. Sebastianus, Martir Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka (Ibr 8:12) Ibr 8:6-13; Mzm 85:8,10-11,13-14; Mrk 3:13-19 ---o---
Saya teringat 30 tahun yang lalu ketika pergi berziarah bersama keluarga dan umat separoki ke sebuah gua Maria di Jawa Tengah, kami singgah di sebuah panti jompo. Di sana kami bernyanyi, berbincang-bincang dan bersenda gurau bersama oma dan opa.
Saya sempat berbicara berdua saja dengan seorang opa, yang sementara berbicara, berulang kali ia melirik ke arlojinya. Ternyata ia mau menemani isterinya makan siang. Saya sempat bertanya kepadanya, 'Apakah oma akan marah kalau opa terlambat?' Opa bercerita bahwa sudah sejak beberapa tahun terakhir oma menderita 'sakit pikun' sehingga oma pun tidak mengenali opa lagi. Tetapi itu bukan halangan untuk mencintai oma. Karena sekalipun oma tidak mengenali opa sebagai suaminya, tetapi opa tetap mengenali oma sebagai isteri dan ibu dari anak-anaknya. Karena kasihnya yang besar, maka selalu ada pengampunan bagi oma yang seringkali berbi-cara atau memperlakukannya dengan kasar.
Demikian pula selama 24 jam Allah senantiasa me-mandang kita. Dia tetap mengenali dan mencintai kita sekalipun kita menjauh dan menolak-Nya. Dia tetap setia menantikan kita, 'Kembalilah anakku, Aku mencin-taimu' (bdk. Yes 1:16-18).
Tuhan, kasihanilah aku orang berdosa ini... (Sr. M. Sesilia, L. P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.