KEKUATAN CINTA
Jumat 03 Feb 2017Pfak S. Blasius, Uskup Martir
Pfak S. Ansgarius, Uskup Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh (Mzm 27:1) Ibr 13:1-8; Mzm 27:1,3,5,8-9; Mrk 6:14-29 ---o---
Kata 'cinta' bukan barang yang langka dalam hidup kita. Dan setiap orang yang mengalami juga memiliki kesimpulan yang berbeda. Pada hakekatnya cinta yang sejati membimbing seseorang untuk terus membahagiakan orang yang dicintainya.
Pada hari ini kita melihat dua tindakan cinta. Yohanes Pembaptis membuktikan cintanya yaitu melu-ruskan jalan bagi Sang Anak Domba Allah sampai pada kematiannya yang mengenaskan di penjara. Sedangkan kita melihat cinta Herodes adalah cinta yang buta se-hinga memampukan dia untuk membunuh orang yang dia segani dan hormati. Cintanya bersifat menghancur-kan dan bukan menghidupkan.
Cinta yang sejati adalah cinta yang berani untuk berkurban bagi sesamanya, 'Tuhan adalah terang dan keselamatanku. Kepada siapa aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar? Jadi cinta sejati tidak menuntut tetapi memberi. Cinta sejati memberikan kepada kita kekuatan untuk berani menghadapi semua peristiwa tanpa rasa gentar karena adanya sebuah pengharapan akan kemenangan dalam Yesus Kristus. Semoga kita semakin bertumbuh dalam cinta kepada sesa,ma dan Tuhan. (Sr. M. Brigitta,, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.