BELAJAR MENCINTAI

Minggu 05 Feb 2017

Hari Minggu Biasa V

'Hendaklah terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu dan memuliakan Bapamu yang di sorga.' (Mat 5:16)

Yes 58:7-10; Mzm 112: 4-9; 1Kor 2:1-5; Mat 5:13-16
---o---

Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Pepatah ini seringkali kita dengar dan kita pakai juga untuk menilai sesama. Jika ada anak yang nakal, pasti kita langsung berpikir orang tuanya tidak bisa mendidik anak ,dsb. Jika kita dengan mudah menilai sesama deng-an pepatah ini, bagaimana kita menilai diri kita sebagai anak Allah? Jauhkah kita jatuh dari pohon kasih?

Sebagai anak Allah, tentu kita sangat mengerti secara teori untuk selalu mengasihi sesama. Akan tetapi dalam-kenyataan hidup, mengasihi bukanlah suatu hal yang instant melainkan proses hidup. Dan tidak jarang banyak orang menyerah dalam proses ini sehingga berhenti mengasihi dengan mengatakan 'kesabaran saya sudah habis ...' 'saya sudah lelah untuk mengalah dan mengerti sesama...' Mungkin benar kita sudah sampai di ujung kesabaran dan kelelahan, namun satu hal yang perlu se-lalu kita ingat ialah Allah tidak pernah lelah dan ke-habisan kesabaran untuk mengasihi dan menyata-kankasih-Nya bagi kita anak-anak-Nya.

Biarlah dengan perkataan, tindakan yang mencer-minkan kasih, dapat membawa orang-orang disekitar kita untuk mengalami juga kasih Allah yang telah lebih dahulu kita terima

(Sr. M. Flavia, P.Karm)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---