MENDENGAR DAN MEWARTAKAN SABDA
Jumat 10 Feb 2017Pw S. Skolastika Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata (Mrk 7:37) Kej 3:1-8; Mzm 32:1-2.5-7; Mrk 7:31-37 ---o---
Daerah Dekapolis merupakan kawasan dengan penduduk orang kafir. Seorang kafir yang dipulihkan Yesus dari kerasukan setan memberitakan di daerah ini semua yang telah dilakukan Yesus atas dirinya (Mrk 5:19-20). Berkarya dengan memulihkan banyak orang di daerah ini berarti suatu keterbukaan universal dari Injil. Setiap orang, dari berbagai latar belakang budaya, suku dan ras, pria dan wanita dapat menerima karya keselamatan melalui firman dan belaskasih Tuhan.
Orang membawa seorang yang tuli dan gagap kepada Yesus setelah mereka mendengar apa yang dikerjakan Yesus di daerah itu. Orang tuli dan gagap itu menanggapi dengan penuh kerinduan dan iman sehingga ia disembuhkan. Kesembuhan ini terjadi dalam relasi pribadi antara Yesus dan orang tuli dan gagap itu, bukan di tengah kebisingan orang banyak. Yesus memisahkan dia dari orang banyak, memasukkan jari-Nya, meludah, meraba lidah orang itu, berdoa dan mengatakan 'terbukalah'. Relasi pribadi disertai tindakan dan sabda Yesus sanggup memulihkan orang itu. Kita perlu disembuhkan dari ketulian dan kegagapan kita akan firman Tuhan. Kita perlu mendengar Sabda Tuhan agar boleh mewartakan kabar baik keselamatan iman yang ditawarkan Tuhan kepada siapa saja yang membutuhkan. (Sr. Eusebia Vercelli, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.