INTEGRITAS HIDUP
Minggu 12 Feb 2017Hari Minggu Biasa VI Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak (Mat 5:37) Sir 15:15-20; Mzm.119:1-2,4-5,17-18,33-34
1Kor 2:6-10; Mat 5:17-37 (Mat 5:20-22.27-28.33-34.37) ---o---
Di tengah derasnya ungkapan 'teladan', ke-nyataan yang terjadi di masyarakat justru se-baliknya. Masyarakat mengalami adanya krisis keteladanan.
Inilah tugas kita semua. Sebagai pengikut Kristus kita dipanggil untuk menjadi terang dunia, 'Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang'(Mat 5:16). Kristus teladan kita telah mengajarkan pelbagai hal yang baik, hendaknya kita juga menyinarkan keba-ikan Allah dalam hidup sehari-hari. Contoh: setiap kali bertemu dengan orang baru atau bahkan mungkin di lingkungan kerja Anda, tidak pernah memperkenalkan diri sebagai pengikut Kristus karena takut akan beraki-bat kurang baik atau kurang bebas dalam bergaul. Sekarang berani memperkenalkan diri dengan jujur.
Kita perlu menjadi pribadi yang memiliki integritas, artinya menjadi pribadi yang utuh, jujur, dan dapat dipercaya. Integritas dan kejujuran itu sangat dibu-tuhkan dalam hidup dan dalam segala situasi: dalam ke-luarga, tempat kerja, sekolah, komunitas, dsb. Dengan demikian kita dapat menyinarkan kebaikan Allah dalam hidup. Salah satu cara untuk mengembangkan integritas hidup adalah sadarilah bahwa Allah sungguh mencintai kita, meskipun kita lemah, berdosa dan tidak bisa apa-apa. (Sr. M. Sesilia L, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.