TOLAK KEBENCIAN
Jumat 17 Mar 2017Maka bencilah mereka itu kepadanya (Kej 37:4) Kej 37:3-4,12-13,17-28; Mzm 105:16-21
Mat 21:33-43,45-46 ---o---
Pada mulanya Allah menciptakan manusia dalam keadaan harmonis, sehingga manusia dapat mengenal, mengasihi dan melayani Dia. Selama manusia tunduk kepada Allah, maka nafsu-nafsunya tunduk kepada budi yang diterangi iman dan kepada kehendak yang dijiwai cinta kasih.
Akibat dari dosa manusia pertama, kita telah kehilangan harmoni awal ini. Kita memiliki kehendak yang cenderung kepada yang jahat (concupiscencia), sehingga lemah dalam kebaikkan, akal budi cenderung kepada kesesatan, nafsu-nafsu cenderung kepada kenikmatan yang tidak teratur yang membuahkan pelbagai macam kejahatan. Contoh: kebencian yang sering disamakan dengan iri hati.
Kebencian itu 'jahat', karena bertentangan dengan keutamaan kasih yang meminta kita bergembira atas kebaikkan atau keberhasilan orang lain. Kebencian berasal dari kesombongan, yang membuat orang sedih ketika melihat orang lain lebih berhasil dari dirinya. Contohnya kisah Yusuf yang dibuang ke Mesir dan kisah para penggarap kebun anggur yang kita renungkan hari ini. Adakah obat untuk menyembuhkan kebencian ini?
Kita perlu menolak dengan tegas isyarat dari kebencian dan iri hati (bdk. Yoh 15:12). Ingatlah kebaikkan sesama. Serukanlah nama Yesus (Kis 2:21)! (Sr. M. Sesilia L.,P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.