KERAHIMAN ALLAH TIADA TARANYA
Senin 10 Apr 2017Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seo-rang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya (Yoh 12:6) Yes 42:1-7; Mzm 27:1-3,13-14; Yoh 12:1-11 ---o---
St. Yohanes dikenal sebagai seorang murid yang paling dicintai oleh Tuhan Yesus dari antara kedua belas rasul. Namun, bagi saya pribadi, murid yang paling diperhatikan
dan dicintai Yesus adalah Yudas. Buktinya terdapat pada tindakan Yesus dalam per-jamuan terakhir. Yudaslah satu-satunya rasul yang dapat mencelupkan rotinya sepiring
dengan Yesus. Ini adalah sebuah tanda kehormatan dan kesayangan bagi orang Yahudi waktu itu. Yang lebih hebat lagi, ketika mem-basuh kaki para murid, Yudas juga yang
satu-satunya dibasuh dengan air mata dan nasihat-nasihat Yesus, su-paya ia bertobat. Yesus mencintai Yudas sampai titik akhir hidupnya.
Dalam Injil hari ini Yudas ditangkap sebagai seorang koruptor. Yesus tahu kejatuhan Yudas ini dan juga me-ngajarnya untuk hidup dalam kebenaran. Namun, de-ngan
kehendak bebasnya Yudas memilih uang, dan men-jual Yesus. Kisah Yudas menggambarkan kepada kita arti sebuah pengharapan dan penghiburan yang besar ten-tang kerahiman
Allah. Dengan kehendak bebas kita te-lah memilih hal yang tidak berkenan kepada Tuhan dan jatuh dalam dosa. Namun, Yesus selalu bersedia meng-ampuni, mengajarkan
kebenaran, dan menolong kita. Marilah kita melemparkan seluruh diri kita ke dalam pangkuan Allah Yang Maharahim bila kita jatuh dalam kelemahan-kelemahan kita. (Sr. M. Diana, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.