KENANGAN PERJAMUAN MAKAN
Kamis 20 Apr 2017Hari Kamis Dalam Oktaf Paskah Lalu kedua orang itu pun menceritakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti (Luk 24:35) Kis 3:11-26; Mzm 8:2,5-9; Luk 24:35-48 ---o---
Para murid Yesus belum percaya bahwa Yesus telah bangkit. Mereka masih diliputi dengan kesedihan dan kekecewaan karena mereka tidak percaya kepada isi Kitab Suci dan perkataan Yesus selama Dia ada bersama mereka.
Pengenalan akan Yesus yang hidup dan bangkit ter-jadi pada waktu perjamuan makan. Saat 'mata hati' ter-buka karena kesan perjamuan makan terakhir bersama Sang Guru tercinta. Kita juga akan melihat peristiwa yang sama ketika Yesus menampakkan diri kepada para murid di Yerusalem dan di pantai danau Tiberias. Ke-nangan perjamuan makan terakhir menjadi penanda kehadiran Yesus yang hidup dan mencintai.
Beberapa aspek tentang perjamuan:
1. Pesta. Ketika kita menghadiri sebuah pesta, pasti akan ada perjamuan makan.
2. Kenangan. Ketika kita mengadakan reuni pasti ada acara makan bersama sambil mengenangkan pen-galaman masa lalu.
Semoga melalui kisah di Emaus kita semakin me-nyadari peran Ekaristi dalam hidup sehari-hari. Ekaristi adalah sumber dan puncak iman kristiani. Yesus pun hadir dan hidup dalam perjamuan sederhana yang ter-jadi dalam keluarga dan komunitas. Dia adalah Sang Cinta yang mempersatukan kita. Selamat Paskah! (Fr. Flavianus Maria, CSE) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.