PANGGILAN HIDUP
Kamis 27 Apr 2017Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah telah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas (Yoh 3: 34) Kis 5:27-33; Mzm 34:2,9,17-20; Yoh 3:31-36 ---o---
Seorang anak kecil berkata kepada saya: 'Kalau sudah besar saya mau menjadi suster.' Panggilan manusia adalah tugas perutusan yang diberikan Tuhan bagi setiap pribadi. Ada yang sebagai imam, biarawan/ti, selibat awam dan hidup dalam perkawinan. Namun tidak luput juga dari yang namanya pengingkaran panggilan, yaitu mengingkari kehendak Allah terhadap panggilan pribadi tersebut. Padahal setiap panggilan manusia bersifat mulia, tidak ada yang lebih tinggi dan tidak ada yang lebih rendah karena Tuhan telah memanggil setiap pribadi sesuai dengan kehendak-Nya dan Tuhan selalu menyertainya dengan rahmat-rahmat yang dibutuhkan.
Segala sesuatu akan baik adanya walaupun tidak sesuai dengan kehendak bebas kita. Terkadang panggilan yang kita miliki saat ini sangat berat bahkan membosankan, namun dengan mata iman dan berserah diri seutuhnya pada Tuhan maka rahmat-Nya cukup bagi kita. Seringkali tidak kita sadari, panggilan itu dapat dinilai dari bagaimana cara kita menghidupi panggilan itu yaitu menjadi imam, biarawan/ti atau suami-istri atau single yang mencintai Tuhan dan selalu melakukan kehendak Tuhan. Disinilah letak kedamaian abadi karena kehendak Tuhanlah yang terjadi. Apakah Anda telah mencintai dan menghidupi panggilan Anda? (Sr. M. Priska, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.