TULUS HATI

Rabu 21 Jun 2017

Pw S. Aloisius Gonzaga, Biarawan

Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita (2Kor 9:7)

2 Kor 9:6-11; Mzm 112:1-4,9; Mat 6:1-6,16-18
---o---

Hari ini Yesus mengajarkan kepada kita untuk melakukan segala tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepada kita dengan sukacita, tanpa paksaan dan tanpa bersungut-sungut. Juga semua kegiatan rohani dilakukan karena kasih dan untuk ke- muliaan Tuhan. Jadi kalau kita berdoa bukan karena ada masalah, mengikuti perayaan Ekaristi bukan kewajiban tetapi karena kesadaran bertemu dengan Yesus yang hidup, memberi sedekah bukan untuk pamer dan tanpa menanti upah. Semuanya dilakukan karena dasar cinta dan untuk kemuliaan Tuhan. 'Ingatlah jangan kamu me- lakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya di lihat mereka' (Mat 6:1).

St.Aloisius Gonzaga berasal dari keluarga bangsa- wan. Ia rela melepaskan segalanya dan menyerahkan dirinya kepada Tuhan, 'Aku ini hanyalah sepotong besi yang bengkok.' Ia berdoa, melakukan mati raga, laku tobat, dan mengarahkan hati kepada harta surgawi. St.Aloisius Gonzaga dengan tulus, tanpa paksaan meng- abdikan dirinya pada Tuhan dengan merawat orang- orang sakit. Marilah kita melakukan segala sesuatu de- ngan tulus. Karena tulus itu indah!

(Yunita Banusu)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---