JANGAN LUPA BERTERIMA KASIH

Kamis 22 Jun 2017

Pfak S. Paulinus dari Nola, Uskup; S. Yohanes Fisher, Uskup;
S. Tomas More, Martir

Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya (Mat 6:9)

2 Kor 11:1-11; Mzm 111:1-4,7-8; Mat 6:7-15
---o---

Iman adalah keyakinan bahwa Allah mencintai kita. Dan doa merupakan jawaban kita terhadap cinta- Nya. Kita ingin tinggal diam dalam lautan kasih-Nya. Kita semua memiliki kebebasan untuk menerima atau menolak cinta Tuhan. Dia tidak pernah memaksakan kehendak dan cinta-Nya kepada kita. Justru cinta yang sejati tidak pernah memaksakan diri. Kalau dalam hidup perkawinan, suami isteri, sudah tidak lagi memiliki sikap hormat dan kasih yang sejati, maka nilai perkawinan mereka sudah mulai merosot.

Berdoa bukan meninggalkan kenyataan yang ada. Saat kita berdoa kita membawa seluruh pribadi kita: sedih, kecewa, marah, gelisah, susah, senang, bahagia, gembira, tidak boleh disingkirkan dari doa kita. Persem- bahkan dan serahkanlah kepada Tuhan. Dia tidak jauh dari kita, bahkan sangat dekat. 'Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada' (Kis 17:28).

Ketika hidup kita tidak berakar, maka kita memiliki hidup yang dangkal dan takkan menghasilkan buah. Hidup dangkal mematikan doa. Ketika seorang lupa berterima kasih dalam hidupnya, maka kehidupan doa dan hidup itu sendiri akan kehilangan keindahan dan semaraknya. Bersyukurlah dan bukan menuntut terus!

(Martina K.L)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---