MISTERI PENDERITAAN

Minggu 02 Jul 2017

Hari Minggu Biasa XIII

Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikuti Aku, Ia tidak layak jadi bagi-Ku (Mat 10:39)

2Raj 4:8-11,14-16; Mzm 89:2-3,16-19; Rm 6:3-4,8-11; Mat 10:37-42
---o---

Cinta dan kesediaan seseorang untuk memikul salib merupakan ukuran bagi orang itu untuk menjadi utusan Yesus. Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus menantang kita sebagai murid-Nya untuk siap menjadi 'pasukan khusus', yakni: pasukan pembawa cinta kasih. Kita harus kuat dalam cinta kasih karena tugas dan perutusan yang kita terima tidaklah ringan dan memiliki tantangan yang besar. Oleh karena itu, penyerahan diri secara total pada cinta-Nya merupakan tugas yang tidak boleh dipisahkan dalam hidup kita sehari-hari. Kematian Yesus di kayu salib merupakan bukti tanda cinta-Nya bagi kita.

Dengan penderitaan dan kematian-Nya di atas kayu salib, Yesus menebus kita dari dosa dan maut. Salib adalah jalan untuk mencapai kemenangan atau kebahagiaan hidup. Maka, sebagai seorang Kristiani, kita perlu menyadari panggilan kita untuk berkorban. Pengalaman membuktikan bahwa sebuah hasil yang kita peroleh bergantung kepada berapa besar kita berkorban untuk mencapainya. Pengorbanan ini dapat terwujud karena berlandaskan pada cinta kasih. Kita lihat teladan Santa Theresia dari Kanak-kanak Yesus dan Wajah Tersuci Yesus yang berani menderita dan berkorban banyak sekali karena percaya akan cinta Yesus di atas segala-galanya.

(Rm. Innocentius Maria, CSE)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---