HIDUP DALAM KETULUSAN
Selasa 04 Jul 2017Pfak St.Elisabet dari Portugal
Pfak B.Maria Crocifissa Curcio (O.Carm) Tetapi aku ini hidup dalam ketulusan; bebaskanlah aku dan kasihanilah aku (Mzm 26: 11) Kej 19:15-29; Mzm 26:2-3,9-12; Mat 8:23-27 ---o---
Istri Lot menjadi tiang garam karena ia menengok ke belakang. Ia tidak mengikuti apa yang diperintahkan oleh malaikat 'janganlah menoleh ke belakang' (bdk. Kej 19:17). Para murid pun ketakutan akan binasa karena angin ribut yang menghantam perahu mereka, padahal Yesus ada di dalam perahu. Mereka meragukan Yesus, padahal mereka telah melihat segala perbuatan yang Yesus lakukan: menyembuhkan orang sakit dan yang kerasukan setan (bdk. Mat 8:16). Meskipun demikian, Yesus tetap mencintai dan mereka tidak akan binasa.
Salah satu tokoh dalam Kitab Suci yang disebutkan memiliki ketulusan hati adalah St. Yosef (bdk. Mat 1:18). Orang yang percaya kepada Tuhan pasti memiliki ketulusan hati. Segala perkataan dan perbuatannya tidak akan pernah memiliki maksud buruk dan selalu memikirkan kepentingan orang lain. Ia bukan orang yang mudah takut, karena orang yang tulus hati adalah orang yang senantiasa percaya kepada Tuhan. St. Yosef, tanpa keraguan sedikit pun langsung 'berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai istrinya.'(Mat 1:24). Hari ini kita dihadapkan pada 2 tokoh yang berbeda dengan St; Yosef, yaitu istri Lot dan para murid Yesus. (Sr. M. Valentina, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.