ANALOGI JEMBATAN

Rabu 12 Jul 2017

Pw St. Louise Martin dan St. Zelie Martin (orang tua St. TL)

'Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.' (Mat 10:7)

Kej 41:55-57; 42:5-717-24; Mzm 33:2-310-1118-19; Mat 10:1-7
---o---

Saya yakin kita semua pernah melihat sebuah jembatan. Mengutip salah satu khotbah Paus Fransiskus di tahun 2013, Paus menyampaikan bahwa kegiatan pewartaan itu ibarat sebuah jembatan, sarana yang menghubungkan pewarta dan pendengar. Santo Paulus dikatakan sebagai seorang imam sejati, karena ia membangun jembatan tersebut dengan cara berbicara di depan khalayak ramai untuk mewartakan Injil. Paulus mencoba berdialog, mendekati hati para pendengar. Sabda Allah lah yang membakar dari dalam dan menyemangati Paulus untuk pergi keluar dan memberitakan Yesus Kristus bagi semua bangsa tanpa kenal lelah. Tanpa persatuan pribadi yang mendalam denganNya, pewartaan mungkin akan sempurna, sangat rasional, bahkan mengagumkan, namun tidak akan pernah menyentuh hati yang sebenarnya harus berubah. Begitupula yang dikatakan oleh Paus Benediktus, Gereja tidak tumbuh dengan cara pemaksaan, tetapi dengan ketertarikan, kesaksian, serta aksi nyata. Paus Fransiskus menyerukan agar umat Kristen bertobat seperti Paulus, memulai membangun jembatan dan terus melangkah maju.

(Veronica)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---