BERBAHAGIALAH

Rabu 26 Jul 2017

Pw St. Yoakim dan St. Ana, Orangtua SP Maria, Pld Tarekat (O.Carm)

Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar (Mat 13:16)

Sir 44:110-15; Mzm 132:1113-1417-18; Mat 13:16-17
---o---

Apakah yang dimaksud dengan 'berbahagialah'? Apakah sama dengan ketika saya memiliki uang yang sangat banyak atau rumah pribadi? Tidak! Kebahagiaan yang kita pikirkan itu adalah kebahagiaan semu atau sementara saja. Barang dan prestasi bukan kebahagiaan yang sejati.

'Berbahagialah' artinya kebahagiaan tinggal dalam Tuhan. Ketika kita membaca, mendengarkan firman-Nya dan melakukannya, maka kita hidup dalam Dia dan bagi Dia. Biarlah dengan mata dan telinga kita melihat diri kita serta mendengarkan hati nurani kita. Apakah kita telah mempersembahkan kepada-Nya hati yang suci murni? Hati yang suci murni membawa kita kepada kebahagiaan yang sejati. Kita dimampukan menjauhi rasa dengki, memupuk kasih pada sesama, berpikiran postif, belajar menguasai diri, dan tidak mengumbar emosi. Tuhan ada di kedalaman hati kita, berusahalah membuat dia tersenyum.

Hari ini kita memperingati dua orang kudus besar St. Yoakim dan St. Anna, orang tua Bunda Maria. Mereka tidak sering kita dengar, tetapi mereka adalah teladan kita dalam ketabahan, kesetiaan, kerendahan hati, kebijakasanaan dan kasih yang murni. Mereka turut berpartisipasi dalam sejarah keselamatan.

(Sr. M. Odilia, P.Karm)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---