BELA RASA

Senin 14 Agust 2017

Pw St. Maksimilianus Maria Kolbe, Iman dan Martir

Putera Manusia akan diserahkan kedalam tangan orang yang kan membunuh-Nya (Mat. 17:22)

Ul 10:12-22; Mzm 147:12-15,19-20; Mat 17:22-27
---o---

Pengalaman menderita adalah pengalaman yang nyata dalam hidup manusia. Ia menyentuh pada pinggir eksistensi manusiawi kita. Sehingga saat menghadapi situasi ini, tak jarang orang akan merasa sedih, galau dan frustrasi. Mau mati rasanya.

Namun bagi kita orang yang percaya kepada Tuhan, penderitaan mengajak kita masuk kedalam misteri Kristus yang agung. Suatu pemberian diri bagi hidup yang lain. Ketika Kasih dan kehendak Bapa yang abadi mendorong Yesus untuk memberikan hidupNya, Ia memberikannya sampai pada tetes-tetes darah terakhir di Kalvari. Tak ada kasih yang sempurna tanpa pengurbanan. Dan hal ini dibuktikan oleh Yesus dengan memberikan nyawanya bagi sahabat-sahabat-Nya. Hari ini St. Maximilian Maria Kolbe yang kita peringati telah melakukannya di Kamp konsentrasi Auschwitz.

Dalam kehidupan kita sehari-hari, seringkali kasih menuntut dari kita untuk melakukan kurban penderitaan. Penderitaan yang bukan disebabkan karena dosa atau kesalahan kita, tetapi karena iman kita akan Yesus. Mungkin kita mengalami penghinaan, fitnah, sakit-penyakit dan penganiayaan oleh saudara kita. Saat itulah kesempatan bagi kita untuk memberikan diri kita bagi Kristus dalam diri sesama.

(Fr. Mikael, CSE)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---