MEMBUKA DIRI BAGI ALLAH

Jumat 18 Agust 2017

Pfak B. Angelus Agustinus Mazzinghi, Imam (O.Carm)

... apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia (Mat 19:6)

Yos 24:1-13; Mzm 136:1-3,16-18,21-22,24; Mat 19:3-12
---o---

Pada zaman ini, perceraian bukanlah sesuatu yang luarbiasa melainkan hal yang biasa dilakukan. Berapa banyak nilai perceraian di negeri tercinta ini? Banyak yang takut menderita dan tidak tahan tinggal dalam percekcokan, perselingkuhan, hidup miskin karena kebutuhan finansial tidak tercukupi, dll, lalu memilih untuk berpisah atau bercerai. Mereka mencari kebahagiaan menurut tolok ukur sendiri.

Mereka melupakan Allah. Mereka tidak menyadari bahwa Allah adalah Sang Penolong sejati. Hanya satu yang Allah inginkan dari kita, yaitu: membuka hati bagi Allah dan segala karya-Nya dalam kehidupan ini. Membuka diri bagi Allah berarti membuka diri bagi sesama, terutama 'sesama terdekat', yaitu 'pasangan Anda' yang telah dipersatukan Allah dalam sakramen perkawinan suci.

Ketika Anda menyadari dan melihat kehadiran Allah dalam diri pasangan Anda, maka Anda akan dimampukan untuk melihat kebaikan yang ada dalam dirinya. Dan dengan rahmat-Nya Anda dimampukan untuk mencintai pasangan Anda. Mencintai adalah sebuah keputusan. Dalam perjalanannya, Anda membutuhkan rahmat Allah untuk tetap setia dan berpegang teguh pada janji dan keputusan suci yang telah Anda ucapkan di hadapan Allah.

(Sr. M. Clarissa, P.Karm)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---