KEHENDAK HATI
Rabu 23 Agust 2017Pfak St. Rosa dari Lima, Perawan Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati (Mat 20:15) Hak 9:6-15; Mzm 21:2-7; Mat 20:1-16 ---o---
Dalam hidup sehari-hari kita siap untuk menghadapi pilihan yang dilematis, tetapi keputusan harus di ambil. Skala prioritas turut di pertimbangkan, baik suka maupun duka. Masalahnya apakah kita berani untuk mendengarkan suara hati? Memang ketika dihadapkan dengan berbagai bermacam kesulitan dalam hidup, dalam keluarga, dalam sekolah, dalam lingkungan, dalam komunitas dan lain-lain, sehingga kita mengalami kesulitan untuk membedakan yang mana baik yang mana buruk.
Karena banyaknya persoalan sehingga kita hanya berfokus pada diri sendiri dan tidak menemukan jalan keluar atau penyelesaiannya dengan baik. Akhirnya dalam keputusasaan, 'Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendakku sendiri?' Itu adalah hak kita, namun apakah itu sungguh-sungguh kehendak Allah yang Dia inginkan bagi kita? Tuhan memberikan kehendak bebas bagi kita, namun Tuhan juga meminta kita untuk menggunakan kehendak bebas dengan bijaksana. Semua Tuhan berikan kepada kita bukan berarti semua menjadi milik kita, seolah-olah secara jasmani itu memang milik kita sendiri, milik keluarga kita. Marilah kita membuka hati kepada Tuhan. (Sr. M. Assunta, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.