ARTI SEBUAH KESETIAAN

Kamis 31 Agust 2017

Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang (Mat 24:46)

1Tes 3:7-13; Mzm 90:3-4,12-14,17; Mat 24:42-51
---o---

Ketika saya mendegar sharing seorang suster, saat dia berulang tahun ke-80 tahun, dimana beliau hanya meminta kepada Tuhan sampai saat ini adalah 'kesetiaan,' saya berpikir, mengapa kesetiaan? Bukankah suster itu sudah tua? Tidak mungkin di usia yang sudah sepuh itu beliau masih mau keluar biara! Apakah kesetiaan itu?

Saat ini saya menyadari, begitu pentingnya kesetiaan dan kesetiaan bukan sekedar cerai atau setia hidup bersama seperti suami dan istri saja, tetapi kesetiaan itu menjangkau keseluruhan dalam segala aspek kehidupan saya. Setia dalam pekerjaan, setia mengikuti acara harian, ikut semua acara dengan tepat waktu, itu juga adalah kesetiaan. Meskipun badan atau perasaan enak atau tidak enak tetap setia dengan segala hal yang berkaitan dalam hidup berkomunitas. Membaca buku tentang santo/santa yang dapat saya lihat yaitu begitu hebatnya mereka, ada yang mati disiksa, ada yang menderita sakit, dll. Saya menyadari bahwa saya juga dapat bersatu dengan Yesus seperti orang-orang kudus melalui jalan kesetiaan.

Bagi Anda yang berkeluarga, sebagai suami dan ayah, tidak cukup Anda hanya memenuhi kebutuhan materi keluarga. Anda harus menyapa, memeluk dan mengajarkan anak Anda. Menjadi suami dan kepala keluarga yang baik. Berpartisipasi aktif dalam komunitas atau lingkungan Gereja dan masyarakat.

(Sr. M. Diana, P.Karm)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---