MELIHAT KEHADIRAN ALLAH
Senin 04 Sep 2017... mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka: 'Bukankah Ia ini anak Yusuf?' (Luk 4:22) 1Tes 4:13-17a; Mzm 96:1,3-5,11-13; Luk 4:16-30 ---o---
Suatu kebiasaan yang sudah mendarah daging terkadang membuat kita gagal untuk melihat kehadiran Allah di tengah kita. 'Bukankah Ia ini anak Yusuf?' demikian kata
orang-orang Nazaret yang mendengarkan pengajaran-Nya. Mereka mengenal asal- usul Yesus yang datang dari keluarga yang sangat sederhana. Yusuf hanyalah seorang tukang
kayu. Yesus sendiri mengetahui kedegilan dan ketumpulan hati mereka ketika menyaksikan kehadiran Allah yang hidup di tengah-tengah mereka.
Yesus kecewa terhadap sikap manusia yang terlalu menganggap biasa kebaikan dan kemurahan hati Tuhan di dalam hidup ini. Karena semuanya biasa saja, kita tidak lagi
tersentuh dan terkesan dengan pesona kehidupan yang merupakan hadiah terindah dari Sang Pencipta, dengan kehadiran-Nya, ungkapan isi hati-Nya, dan misi Yesus Sang
Putera di tengah-tengah kita.
Tuhan selalu hadir di tengah kita?ewat sapaan dan senyuman sederhana sesama yang kita kenal maupun tidak, lewat sabda dan sakramen-sakramen. Apakah semuanya itu
biasa-biasa saja? Jangan biarkan hati kita mati rasa terhadap tanda-tanda kehadiran Allah dalam hidup kita melalui perstiwa-peristiwa yang mungkin sangat biasa dan
mudah terlewatkan.
Murnikanlah hatiku, ya Tuhan, agar aku dapat melihat kehadiran-Mu dalam setiap peristiwa yang aku alami. (Fr. Paschalis Claudius, CSE) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.