SUKACITA SEJATI

Senin 11 Sep 2017

Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat.(Kol 1:24)

Kol 1:24-2:3; Mzm 62:6-7,9; Luk 6:6-11
---o---

Pernahkah Anda merasa bahagia setelah berkorban untuk orang lain? Seorang guru merasa bahagia ketika muridnya menjadi seorang yang sukses. Orang tua merasa bahagia
ketika anaknya menjadi seo- rang anak yang baik. Seorang Romo/Frater/Suster me- rasa bahagia ketika semakin banyak orang bertobat.

Banyak orang di sekitar kita yang berkorban bagi ki- ta tanpa kita sadari. Demikian pula ketika kita mela- kukan sesuatu yang baik, sebenarnya bukan hanya kita yang
merasakan sukacita tapi juga orang lain, begitupun sebaliknya, ketika kita memilih untuk menyerah pada keadaan, kita telah mendukakan orang lain. Banyak orang yang di
sekitar kita yang mau dengan tulus be- kerja untuk orang lain tanpa bayaran, namun tidak se- dikit juga yang lebih suka menyenangkan dirinya sendiri.

Hari ini kita di ajak untuk berkorban bagi orang lain melalui apa yang ada pada kita baik materi, tenaga, ide dan tindakan atau melalui doa-doa kita. Ketika kita
menyadari betapa besar pengorbanan Yesus bagi kita dan ternyata belum melakukan apapun bagi orang lain, maka kita akan merasa malu karena kita belum merasakan sukacita
sejati yang tersembunyi dalam Dia melalui orang lain.

(Sr. M. Laura, P.Karm)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---