KEMISKINAN YANG MEMBAHAGIAKAN
Rabu 13 Sep 2017Pw St. Yohanes Krisostomus, Uskup dan Pujangga Gereja 'Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah' (Luk 6:20) Kol 3:1-11; Mzm 145:2-3,10-13; Luk 6:20-26 ---o---
Biasanya kata 'miskin' dihubungkan dengan pen- deritaan. Pernahkah Anda berpikir bahwa kemis- kinan membahagiakan? Kemiskinan yang dimak- sud di sini adalah
kemiskinan di mana kita tidak memi- liki apa-apa dengan melepaskan semua keinginan manu- siawi kita dan hanya memikirkan perkara Tuhan saja melalui penyangkalan diri
dan cintakasih. Kelepasan dan kemiskinan akan hal-hal duniawi akan menuntun segala pikiran dan tindakan kita terarah kepada Tuhan saja tan- pa memikirkan diri kita
lagi. Dalam diri kita hanya ada Kristus: berpikir, bertindak, dan berkata-kata seperti Kristus. Hidup dan mati kita hanya untuk Kristus. Keba- hagiaan sejati hanya di
dalam Kristus.
Mari kita renungkan. Misalnya Anda menggenggam emas di kedua tangan Anda. Suatu saat Yesus mau mem- berikan mutiara kasih yang sangat berharga bagi Anda. Dapatkah Anda
menerima mutiara kasih itu tanpa me- lepaskan genggaman emas Anda? Itulah realita diri kita. Seringkali kita terhanyut mempertahankan sesuatu yang menurut pandangan
kita benar sehingga kita tidak segan-segan menolak mutiara kasih yang ingin diberikan Ye- sus kepada kita. Padahal, sebaliknya, dengan mengos- ongkan diri kita, kita
akan dipenuhi oleh Kristus. Karena itu, 'pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi' (Kol 3:2). (Sr. M. Priska, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.